Sudah lama saya tak pernah jalan-jalan atau berwisata ke tempat-tempat keramaian baik yang ada di Kabupaten Garut maupun luar kota sendiri. Bukannya sibuk atau tak ada waktu, tapi keuangan saya yang terbatas hehe.
Alhamdulillah pada tanggal 17 Agustus tepatnya di hari HUT RI yang Ke 68, saya kedatangan sahabat lama dua orang, satu orang dari Bandung, salah satu mahasiswa Widyatama Bandung semester akhir, dan yang satu lagi dari Tasikmalaya mahasiswa Unsil semester akhir juga.
Jalan-jalan kali ini yaitu ke tempat wisata pemandian air panas yang ada di Darajat Garut, saya berangkat dari rumah dimana saya kerja jalan cigedug, Bayongbong-Garut sekitar abis shalat ashar dan nyampe ke area pemandian darajat sekitar pukul 4 sore kurang lebih.
Sepanjang perjalanan sebelum menuju ke Darajat, kami bertiga poto-poto dulu diperjalanan dengan pemandangan yang indah dan panorama alam yang menyejukan hati, persawahan yang hijau milik petani sekitar, saya bergaya dengan backgron latar belakang Gunung Cikuray, gunung terbesar yang ada di kabupaten Garut.
Setelah selesai berpoto secara bergantian, kami melanjutkan perjalanan menuju Darajat, singkat cerita, sesampainya di Darajat, kami bertiga bingung milih yang mana, karena keliatan dari luar semuanya rame dan penuh. Sebelum memilih salah satu tempat yang akan di kunjungi, kami bertiga naik dulu ke atas tepatnya di depan pemandian air panas Awit Sinar Alam Darajat Garut.
Namun setelah sampai diatas, kami memutuskan untuk kembali lagi ke bawah dan memilih Darajat Pass Garut. Disana kami tidak langsung berenang main air panas yang ada di darajat, tetapi seperti tadi sebelum sampe, kami melakukan sesi pemotretan (meni gaya) hahhaa. Udah kenyang pemotretan, kami laper, dengan cuaca yang begitu dingin sekali, tentu perut menjadi laper dan dingin. Akhirnya kami bertiga memesan 3 Buah Mie rebus dan Kopi susu untuk segera di santap di pinggir kolam renang, karena semua saung-saung yang ada di sekitar darajat pass saat itu penuh sekali oleh para wisatawan baik lokal maupun dari luar kota garut.
Namun setelah sampai diatas, kami memutuskan untuk kembali lagi ke bawah dan memilih Darajat Pass Garut. Disana kami tidak langsung berenang main air panas yang ada di darajat, tetapi seperti tadi sebelum sampe, kami melakukan sesi pemotretan (meni gaya) hahhaa. Udah kenyang pemotretan, kami laper, dengan cuaca yang begitu dingin sekali, tentu perut menjadi laper dan dingin. Akhirnya kami bertiga memesan 3 Buah Mie rebus dan Kopi susu untuk segera di santap di pinggir kolam renang, karena semua saung-saung yang ada di sekitar darajat pass saat itu penuh sekali oleh para wisatawan baik lokal maupun dari luar kota garut.
Abis sholat maghrib kami baru merasakan hangatnya air panas yang agak diselimuti asap/kabut, dingin yang begitu mengigil lenyap seketika saat kita turun ke kolam renang, namun pas naik ke darat, baru rasa dingin kembali terasa yang begitu menggigil.
Setelah kenyang berendam di air panas Darajat Pass, akhirnya kami bertiga, Frank, Fauzy dan Faris sepakat untuk pulang ke Bayongbong dimana kami bertiga akan menginap di Markas Hotel Di Garut, data center perhotelan, rumah makan dan Villa yang ada di Kabupaten Garut.
Posting Komentar
Silakan Berkomentar Sesuai Tema Di Atas, Tema Di Atas Hanya Kekadar Coretan Seorang Frank Yang Lagi Galau Hehehe